Breaking

Tuesday, February 6, 2018

Makna Dari Lagu Payung Teduh - Di atas Meja



Halo Teman-Teman, udah ada yang dengar salah satu lagu baru dari Band Payung Teduh ini ? Lagu yang Berjudul Di atas Meja. Menurut gua sendiri sih ini lagu pas banget sama yang gua rasain sekarang punya makna yang mendalam yang belum kalian pahami, disini gua bakal nge bahas tentang apa sih makna yang ada di dalam lagu ini...

Lirik Lagu Payung Teduh – Di Atas Meja

Di atas meja rindu itu hilang
Dalam kata-kata..
Sebentar lagi kita saling lupa

Kita menjelma pagi dingin
Yang dipayungi kabut
Tak bisa lagi becerita apa adanya

Di dalam kamar rindu itu menguap
Dalam kebisuan..
Sebentar lagi kita semakin lupa

Kita menjelma kebisuan
Yang tak bisa diungkap
Tak bisa lagi bercerita apa adanya

Di tiap langkah rindu kita menghilang
Penuh keraguan..
Lalu kita pun sungguh semakin lupa

Kita menjelma kebisuan
Yang tak kunjung terungkap
Tak bisa lagi bercerita apa adanya

Reff:
Mengapa takut pada lara
Sementara semua rasa bisa kita cipta
Akan selalu ada tenang di sela-sela gelisah
Yang menunggu reda

Gimana menurut kalian liriknya ? gua sendiri waktu pertama kali denger itu merinding coy, bukan merinding takut karna ada setan coy, tapi merinding karna gua ngerasa lagu ini tuh banyak nyimpen feel tersendiri... Oke kalo gitu kita lanjutin aja...

Di atas meja rindu itu hilang
Dalam kata-kata..
Sebentar lagi kita saling lupa

Apa yang biasanya terdapat di atas meja? Menurut gua sih, yang biasanya terdapat di atas meja adalah sajian, entah itu berupa makanan, bacaan, maupun obek kerja lainnya. Jika yang terdapat di atas meja adalah sesuatu yang sudah tersaji, maka jika di ibaratkan suatu hubungan percintaan adalah suatu hubungan yang lengkap, sudah dalam satu ikatan.

Rindu itu hilang ? Hilang kemana ? ya sudah pasti jika ada masalah dalam hubungan percintaan sudah pasti rasa rindu semakin pudar dan lama-lama menghilang, Untuk itu dikatakan bahwa jika rindu itu menghilang, pasti akan muncul sifat lupa. Lupa yang bagaimana? Seperti 2 orang yang melupakan sesuatu yang pernah mereka angan-angankan, mereka ingin tuju, mereka rakit. Lalu setelah rindu hilang, mereka berdua akan menjadi seperti seseorang yang melupakan segalanya, memang rumit percintaan ya teman.

Kita menjelma pagi dingin
Yang dipayungi kabut
Tak bisa lagi bercerita apa adanya


Menjelma pagi dingin yang di payungi kabut ? menjelma itu seperti dua insan yang sedang berubah, menjelma pagi dingin wah kalo pagi dingin itu suram sepertinya, jadi menjelma pagi dingin itu , dua orang insan yang sedang berubah menjadi suram , mereka berdua sudah tidak bisa seperti dulu, gabisa lagi bercerita apa adanya seperti dulu, gua rasa sih ini lagu orang yang lagi di ujung hubungan mereka

Di dalam kamar rindu itu menguap
Dalam kebisuan..
Sebentar lagi kita semakin lupa


Kamar adalah suatu ruangan yang tertutup, jika ada sesuatu yang menguap di dalamnya pasti sama aja karena uap tersebut tidak akan keluar jika tidak ada pintu keluar untuknya. Jika kita ibaratkan kamar itu adalah sebuah balon dan uap di ibaratkan gas. Jika gas itu terut di tambahkan, maka akhirnya akan meledak juga. Jadi jika di dalam hubungan terdapat suatu masalah, sebaiknya segera di selesaikan sebelum semuanya bertumpuk dan terus menumpuk.

Dalam kebisuan di sini, menurut gua berartikan tidak ada penyelesaian. Mungkin di dalam hubungan tersebut lebih banyak salah paham untuk menyelesaikan masalahnya. Kembali lagi pada kata lupa, jika pada bait sebelumnya berkata saling, kini semakin menjadi-jadi menjadi semakin. Wow, Semakin kacau hubungan 2 insan itu.

Kita menjelma kebisuan
Yang tak bisa diungkap
Tak bisa lagi bercerita apa adanya


Kembali kepada kata menjelma, namun kali ini objeknya berbeda. Bukan pagi dingin melainkan kebisuan. Kebisuan berartikan diam saja, seperti pasif lah. Jadi, disini diceritakan mereka saling diam mendiami satu sama lain.

Kebisuan tersebut tidak bisa di ungkap, Diam yang menyelimuti hubungan mereka tersebut sangatlah berat, sehingga tidak ditemukannya penyelesaian sampai saat itu juga.

Di tiap langkah rindu kita menghilang
Penuh keraguan..
Lalu kita pun sungguh semakin lupa


Semakin berjalannya waktu, masalah yang terjadi tidak dapat di atasi, maka yang terjadi adalah kadar rindu akan menurun drastis. Semakin ragu untuk melanjutkan hubungan tersebut. Apakah jika di lanjut akan semakin parah? Atau malah lebih parah dari semakin parah? Hanya pertanyaan itu yang tertanam di pikiran mereka

Kembali lagi pada kata lupa untuk kesekian kalinya. Namun pada bait ini di tegaskan dengan kata sungguh. Wow sungguh semakin lupa, semakin tegas dan jelas-jelas akan menuju kata lupa. Lupa akan suka duka yang pernah di lewati bersama.

Kita menjelma kebisuan
Yang tak kunjung terungkap
Tak bisa lagi bercerita apa adanya


Kembali menjelma menjadi kebisuan. Waduh... Sudah dua kali berubah menjadi kepasifan, apakah memang sudah selesai di sini? Sifat acuh mereka semakin memperkeruh keadaan. Ibarat telur, sudah berada di ujung tanduk. Jika sampai pada titik ini, sudah jelas lah tidak bisa bercerita apa adanya. Gak akan mungkin tindakan itu dapat muncul di hubungan yang sudah sangat parah seperti ini.

Semakin lama suatu hubungan yang ada di dalam alur lagu ini semakin menuju ke tidak baikan.Menuju ke titik akhir dua insan saling melupakan.

Mengapa takut pada lara
Sementara semua rasa bisa kita cipta


Lara berartikan sakit atau sedih. Pada bait ini pencipta lagu menitipkan pertanyaan tentang mengapa sih kita takut pada rasa sakit? Padahal rasa sakit itu kan sebenarnya tidak akan muncul jika kita dapat mencegahnya.

Bait selanjutnya pun menjelaskannya dengan sangat gamblang, sementara semua rasa bisa kita cipta. Benar kan demikian? Rasa cinta itu bisa kita tumbuhkan jika kita benar-benar serius untuknya. Rasa benci juga bisa di ciptakan dengan mudah, salah satunya dengan terus bersih teguh dengan keegoisan tanpa memikirkan orang lain. Pasti rasa benci akan mudah tercipta.

Akan selalu ada tenang di sela-sela gelisah
Yang menunggu reda


Salah satu arti kata tenang adalah tidak gelisah. Berarti kata gelisah dan tenang sangat bersinonim bukan? Namun kenapa ada ketenangan di sela-sela gelisah? Ini dia yang paling gua demen. Sangat dalem maknanya sampai-sampai gua sendiri belum nemu makna kata Akan selalu ada tenang di sela-sela gelisah sampai sekarang.

Okey, gua bakal bahas lagi dengan seksama. Jika memang sudah memiliki suatu hubungan yang sangat pecah dan hampir usai, pada dasarnya perpisahan bukanlah solusi terbaik dari suatu hubungan. Sebenarnya pasti ada penyelesaian yang benar-benar manjur jika mau melepas keegoisan dan mulai membuka diri akan pendapat orang lain untuk mendapatkan suatu tujuan untuk kebaikan kebersamaan. Pasti ada celah untuk sebuah kegelisahan yang sangat amat kelam.

Yang menunggu reda, ya.. seperti hujan. Jika kita ibaratkan hujan itu adalah sebuah emosi, dan terang itu adalah sebuah sabar, maka hanyalah berbesar hati solusi untuk meredamkan suatu emosi. Jika tidak egois, pasti akan berbesar hati, atau sabar. Jika mau masalah selesai dan menemukan solusi, maka jangan bahas suatu masalah ketika kepala sedang panas meluap-luap. Bahaslah suatu masalah itu ketika sedang tenang berkepala dingin, sehingga akan tercipta suatu kesimpulan akan sebaiknya bagaimana.

Ya, selesai juga sob analisis tentang lagu ini. Selain bercerita tentang masalah yang semakin parah, pencipta lagu juga memberikan solusi pada bagiian reffnya. Sungguh, karya sastra itu sangat indah dan berguna. Terimakasih Mas Is, lagunya keren sekali !

No comments:

Post a Comment

Sejarah Komputer Singkat

Pada awalnya komputer bukan digunakan untuk kepentingan hiburan atau mengirim email seperti sekarang, tetapi digunakan untuk menghitung...